Sabtu, 02 April 2016

PROSES KOMUNIKASI


Pengertian Komunikasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFHYh8H7IduTHwrlKsnwwx7gdDZecP-k47SE5yWdTajcrWMvpTl41ZvjtHBZsGR8tsx0kyC4I2Ym0PM7IUiZKvSctKleIQNsWzbIiaeONBHMd2FSeCfqnbxQFbdrRCzbw6z7PMZwjjsfU2/s1600/komunikasi-01.pngSetiap orang memiliki perasaan dan pemikirian yang ingin disampaikan kepada orang lain dengan menggunakan ucapan (bahasa) maupun perbuatan dan memberikan respon bagi orang lain tersebut. Hal ini disebut sebagai komunikasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.dapat pula berarti hubungan atau kontak. Handoko berpendapat bahwa Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Fungsi Komunikasi :
  1. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
  2. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
  3. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial. 
  4. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).

Komponen Komunikasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGj9twDO6bCfTN5hTPcvmlTSAeYfeixaKdlHSIO-8uDxWeslCI2btuZPF0F6TYchQ5gOIwFuuzBlIahpofYxwZeoGTkGTxAfH4oKQCwMtuecXg3652W_BIJJmDI_y93zcnC7o40iLl1JuL/s1600/komm.png

Dari pengertian komunikasi dapat dipahami bahwa terdapat komponen yang berperan dalam proses komunikasi yaitu :
      a. Komunikator (sender) : orang yang mempunyai ide  untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya.
      b. Pesan (message): informasi yang akan disampaikan  atau diekspresikan  oleh pengirim pesan.  Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana kerja, pertanyaan dan sebagainya.
      c. Media (channel) : alat/wahana yang digunakan untuk menyampaikan pesan (sebagai contoh : TV, radio surat kabar,  papan pengumuman, telepon dan lainnya). Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dan sebagainya.
      d. Komunikan (receiver) : orang yang dapat memahami pesan  dari sipengirim  meskipun dalam bentuk code/isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim.
     e. Efek (response) : apa akibat yang akan ditimbulkan setelah menerima pesan.

Proses Komunikasi
Dalam hal ini, pengirim atau sumber pesan bisa individu atau berupa organisasi sebagaimana dapat dilihat dalam gambar proses komunikasi di bawah ini:  


Komunikator (sender) mempunyai suatu gagasan yang kemudian disampaikan kepada penerima pesan dengan maksud tertentu. Untuk itu komunikator menterjemahkan gagasan menjadi simbol-simbol (encoding process) yang selanjutnya disebut pesan (message). Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya dengan bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah pesan sampai pada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respon pada penerima pesan. Respon tertuju pada pengirim pesan (feedback). Noise atau gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi  akan tetapi mempunyai pengaruh dalam  proses komunikasi sebab pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang menghambat sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya. 


Encoding

Pengirim atau penyampai pesan memasukkan atau mengungkapkan pesannya ke dalam kode atau lambang baik secara verbal atau non verbal.  ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh penyampai pesan, yaitu :
1.       mempertimbangkan dengan  cermat apa yang akan disampaikan, dan
2.       menterjemahkan dengan baik dan benar gagasan yang akan disampaikan menjadi isi pesan.
Faktor ketepatan encoding
1. Pesan apa yang akan disampaikan?
penyampai pesan harus paham betul ide atau gagasan yang akan disampaikan tanpa memahami tentang apa yang akan disampaikan,
2. Siapa pihak yang akan menerima pesan darinya?
Siapa yang dimaksud dengan pertanyaan di atas bukan sekadar menyangkut nama tetapi latar belakang pendidikan dan sosial, tingkat perkembangan jiwanya, mindset, dst.  Isi pesan  sama namun jika penerima pesan berbeda misalnya dalam tingkat perkembangan, pendidikan, status sosial, latar belakang keahlian, maka kemasan pesan juga harus berbeda,
3. Dalam  bentuk apa pesan disampaikan: verbal atau non verbal?
Jika dalam bentuk verbal, kata apa atau kalimat yang bagaimana yang dipilih. Kekeliruan dalam mengemas pesan dapat menyebabkan tujuan komunikasi tidak tercapai.

 

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar