Pengertian
Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
Fungsi Komunikasi :
- Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
- Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
- Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
- Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Komponen Komunikasi

Dari pengertian komunikasi dapat dipahami bahwa terdapat komponen yang berperan dalam proses komunikasi yaitu :
a. Komunikator
(sender) : orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan
harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan
yang dimaksudkannya.
b. Pesan
(message): informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan.
Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana
kerja, pertanyaan dan sebagainya.
c. Media
(channel) : alat/wahana yang digunakan untuk menyampaikan pesan (sebagai
contoh : TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan
lainnya). Pemilihan media
ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi dan sebagainya.
d. Komunikan
(receiver) : orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim.
e. Efek (response) : apa akibat yang akan ditimbulkan setelah menerima
pesan.
Proses
Komunikasi
Dalam hal ini, pengirim atau sumber
pesan bisa individu atau berupa organisasi sebagaimana dapat dilihat dalam
gambar proses komunikasi di bawah ini:
Komunikator (sender)
mempunyai suatu gagasan yang kemudian disampaikan kepada penerima pesan dengan
maksud tertentu. Untuk itu komunikator menterjemahkan gagasan menjadi simbol-simbol
(encoding process) yang selanjutnya
disebut pesan (message). Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel)
tertentu misalnya dengan bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah
pesan sampai pada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu
menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respon pada penerima pesan. Respon
tertuju pada pengirim pesan (feedback).
Noise atau gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam
proses komunikasi sebab pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
menghambat sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Encoding
Pengirim atau penyampai pesan memasukkan
atau mengungkapkan pesannya ke dalam kode atau lambang baik secara verbal atau
non verbal. ada dua hal penting yang
harus dilakukan oleh penyampai pesan, yaitu :
1. mempertimbangkan dengan cermat apa yang akan disampaikan, dan
2. menterjemahkan dengan baik dan benar gagasan yang akan disampaikan
menjadi isi pesan.
Faktor ketepatan encoding
1. Pesan apa yang akan disampaikan?
penyampai pesan harus paham betul ide
atau gagasan yang akan disampaikan tanpa memahami tentang apa yang akan
disampaikan,
2. Siapa pihak yang akan menerima pesan
darinya?
Siapa
yang dimaksud dengan pertanyaan di atas bukan sekadar menyangkut nama tetapi
latar belakang pendidikan dan sosial, tingkat perkembangan jiwanya, mindset, dst. Isi pesan sama namun jika penerima
pesan berbeda misalnya dalam tingkat perkembangan, pendidikan, status sosial,
latar belakang keahlian, maka kemasan pesan juga harus berbeda,
3. Dalam
bentuk apa pesan disampaikan: verbal atau non verbal?
Jika
dalam bentuk verbal, kata apa atau kalimat yang bagaimana yang dipilih.
Kekeliruan dalam mengemas pesan dapat menyebabkan tujuan komunikasi tidak
tercapai.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar