Selasa, 26 April 2016

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN





PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Lingkup bahasan:
1.      Elemen pengambilan keputusan.
2.      Teknik pencarian solusi persoalan.
3.      Pertimbangan/permasalahan pengambilan keputusan.

Elemen-elemen Dasar dalam Pengambilan Keputusan

1.      Menetapkan tujuan
Tanpa penetapan tujuan, pengambil keputusan tidak bisa menilai alternatif atau memilih suatu tindakan. Tujuan harus dibagi menurut pentingnya, ada tujuan yang bersifat harus atau tidak bisa ditawar, dan ada tujuan yang bersifat keinginan, yang mana masih bisa ditawar.
Keputusan pada tingkat individu, tujuan ditentukan oleh masing-masing orang sesuai dengan sistem nilai seseorang.Pada tingkat kelompok dan organisasi, tujuan ditentukan oleh pusat kekuasaan melalui diskusi kelompok, konsensus bersama, pembentukan kualisi dan berbagai macam proses yang mempengaruhi.

2.      Mengidentifikasi Permasalahan
Permasalahan merupakan kondisi dimana adanya ketidaksamaan antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Jika penyebab timbulnya permasalahan tidak dapat diidentifikasi dengan tepat, maka permasalahannya yang ada tidak dapat diselesaikan dengan baik.

3.      Mengembangkan sejumlah alternatif
Setelah permasalahan diidentifikasi, kemudian dikembangkan serangkaian alternatif untuk menyelesaikan permasalahan. Organisasi harus mengkaji berbagai informasi baik interen maupun eksteren untuk mengembangkan serangkaian alternatif yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi.
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan seseorang menolak untuk membuat keputusan yang terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif. Proses pengambilan keputusan yang rasional mengharuskan pengambil keputusan untuk mengkaji semua alternatif pemecahan masalah yang potensial.

4.      Penilaian dan pemilihan alternatif
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, kemudian dilakukan evaluasi terhadap masing-masing alternatif yang telah dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang terbaik. Alternatif-alternatif tindakan dipertimbangkan berkaitan dengan tujuan yang ditentukan, apakah dapat memenuhi keharusan atau keinginan. Alternatif yang terbaik adalah dalam hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai.

5.      Melaksanakan keputusan
Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut kemudian harus diterapkan. Sekalipun langkah ini sudah jelas, akan tetapi sering kali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan karena tidak diterapkan dengan benar. Keberhasilan penerapan keputusan yang diambil oleh pimpinan bukan semata-mata tanggung jawab dari pimpinan akan tetapi komitmen dari bawahan untuk melaksanakannya juga memegang peranan yang penting (Gillies, 1996; Gitosudarmo, 1997).

6.      Evaluasi dan pengendalian
Dalam mengevaluasi dan memilih alternatif suatu keputusan seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan penerapan dari keputusan tersebut. Mekanisme sistem pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan agar apa yang diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisir. Penilaian didasarkan atas sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan yang bersifat khusus dan mudah diukur dapat mempercepat pimpinan untuk menilai keberhasilan keputusan tersebut. Jika keputusan tersebut kurang berhasil, di mana permasalahan masih ada, maka pengambil keputusan perlu untuk mengambil keputusan kembali atau melakukan tindakan koreksi. Masing-masing tahap dari proses pengambilan keputusan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati, termasuk dalam penetapan sasaran tujuan (Wijono, 1999; Gitosudarmo, 1997).

Elemen pengambilan keputusan
Model.
Penggambaran mengenai suatu masalah, dapat berupa grafik, gambar, data atau hubungan matematik. Uraian persoalan secara matematik atau kuantitatif.
Kriteria.
Tujuan (goals atau objectives) dari persoalan pengambilan keputusan. Hal ini perlu ditetapkan pada awal proses pengambilan keputusan.
Pembatas (contraints).
Faktor tambahan yang harus dilibatkan dalam pencarian jawaban/solusi. Faktor-faktor yang sifatnya “membatasi” ruang gerak pengambilan keputusan
Optimisasi.
Upaya untuk mendapatkan keputusan terbaik sesuai dengan criteria yang telah ditentukan dan kendala yang ada. Solusi yang terbaik


MEDIA MASSA


 


Media Massa
Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah “sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar”.
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya  satu sama lain (Soehadi, 1978:38).
Yang termasuk media massa terutama adalah suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (cybermedia, media online).

Jenis-Jenis Media Massa

1.      Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.
Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi
(a) koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano),
(b) tabloid (1/2 broadsheet),
(c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),
(d) buku (1/2 majalah),
(e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan
(f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8).
Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.
2.      Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
3.      Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

Karakteristik Media Massa
1.     Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.
2.     Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).
3.     Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari.
4.     Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit.
5.     Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik.

Fungsi Media Massa
Wright:
1.     Pengawasan (Surveillance) – terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya –tahu, panik, terancam, gelisah, apatis, dsb.
2.     Menghubungkan (Correlation) – mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu peristiwa atau masalah.
3.     Transmisi Kultural (Cultural Transmission) – pewarisan budaya, sosialisasi.
4.     Hiburan (Entertainment).
a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
b. Bersantai.
c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
d. Mengisi waktu. Penyaluran emosi.

Perbedaan Media
Media massa terdiri dari media massa cetak dan elektronik. Keduanya  memiliki perbedaan yang khas pula.
Perbedaan Media Cetak dan Media Elektronik
Media Cetak
Media Elektronik
Pesannya tertulis
Pesan tidak tertulis
Isi pesan dapat dibaca ulang
Pesan tidak dapat didengar/dilihat berulang
Pesan dapat disimpan dan dibaca kapan saja
Pesan hanya sekilas dan berlangsung pada saat itu saja
Pesan disajikan secara rinci dan ilmiah
Pesan harus sederhana dan mudah dipahami
Persuasi menyentuh rasio/pikiran
Persuasi menyentuh perasaan/emosi

       Perbedaan kedua media di atas, ditujukan untuk mengemas informasi apa yang sesuai dengan media serta target sasarannya. Misalnya bila informasi yang akan disampaikan terkait dengan banyak data dan detil yang perlu diketahui oleh publik, maka media yang tepat adalah media cetak.

Rabu, 20 April 2016

KOMUNIKASI PUBLIK DAN KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa
Komunikasi Publik
Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik sering juga disebut dengan komunikasi massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang lebih luas dibanding dengan komunikasi massa.
Perkembangannya dimulai dari:
Abad Penggunaan Isyarat· & Lambang –e.g. gerak tangan atau volume suara
Abad Berbicara· & Penggunaan Bahasa –huruf mewakili bunyi ujaran
Abad Penggunaan Media Tulisan
Abad Penggunaan Media Cetakan –penemuan mesin cetak di Mainz, Jerman,· oleh John Guttenberg tahun 1455 yang dianggap sebagai awal lahirnya komunikasi massa. Dari sinilah kemudian berkembang media massa –koran, majalah, buku, radio, televisi, film, dan internet.

Sarana komunikasi publik
Saluran komunikasi publik adalah sarana atau media apapun yang bisa menjangkau publik, termasuk:
a.       Media massa
b.      Rapat umum
c.       Aksi demontrasi
d.      Media online (blog, situs jejaring social, kolom komentar di website, e-mail)
e.       Sms
f.       Surat
g.      Surat pembaca
h.      Reklame
i.        Spanduk
Komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik yang paling efektif adalah melalui media massa.

Ciri-ciri komunikasi publik
1.      Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih pasif.
2.      Interaksi antara sumber dan penerima terbatas
3.      Umpan balik yang diberikan terbatas atau lambat (dengan kemajuan teknologi dapat teratasi)
4.      Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.
5.      Dihadiri oleh sejumlah besar orang
6.      Biasanya telah direncanakan
7.      Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk
8.      Sifat penyebaran pesan berlangsung cepat dan serempak serta luas mampu mengatasi jarak dan waktu.
9.      Biaya untuk produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja yang relative banyak untuk pengelolaan

Materi pelatihan komuniasi public
Sebuah lembaga mengadakan pelatihan komunikasi publik, maka materi pelatihan komunikasi publik melatih kemampuan atau keterampilan komuikasi lisan dan tulisan. Berikut merupakan beberapa teknik pelatihan komunikasi public:
1.      Teknik public speaking (pidato, berbicara di depan umum)
2.      Teknik presentasi (presentasi ide, gagasan, produk)
3.      Teknik menulis di media massa (menulis berita dan artikel opini)
4.      Teknik bicara di radio dan televisi (talkshow, wawancara)
5.      Teknik berhubungan dengan media/media relations (jumpa pers, konferensi pers, siaran pers, media visit, media gathering)
6.      Teknik vocal (melatih kekuatan nafas dan keindahan suara)

Komunikasi Massa
Proses Komunikasi Massa
            Proses merupakan suatu peristiwa  yang berlangsung secara kontinyu. Dalam operasionalnya proses memerlukan berbagai komponen yaitu bagian-bagian terpenting  dan mutlak harus ada pada suatu keseluruhan atau kesatuan. Schram mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi minimal diperlukan tiga komponen yaitu sumber, pesan dan audiens. Sementara itu Harold D. Laswell mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi setidaknya diperlukan lima komponen, yaitu;

a.    Who sebagai komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa (perorangan atau lembaga)
b.    Say What atau Pesan yaitu pernyataan berupa ide, informasi, opini atau sikap.
c.    In Which Channel atau saluran berupa media komunikasi massa yang digunakan untuk menyebar/ mengirim pesan komunikasi massa
d.     To whom atau audiens sebagai sasaran komunikasi
e.    With what effect atau hasil dari kegiatan komunikasi massa. Efek dapat diketahui dari feedback yang diberikan oleh komunikator.

Komponen Komunikasi Massa
1.      Communicators, Terdiri dari beberapa individu yang terlembagakan (institutionalized) Sifat komunikator:
Costliness
Setiap pesan yang disampaikan melalui media massa memerlukan dana yang tidak sedikit.
Complexity
Proses produksi sebuah pesan sehingga sampai ke audience memerlukan proses yang panjang dan rumit
Competitiveness
Terjadi persaingan di dunia media sejenis
Syarat Komunikator yang baik:
Menurut Aristoteles, karakter komunikan (Ethos) terdiri dari good will (maksud yang baik), good sense (pikiran yang baik), dan good moral character (karakter yang baik).
Menurut Hovland dan Weiss, karakter komunikan (credibility) terdiri dari expertise (keahlian), trustworthiness (dapat dipercaya) dan acceptability (dapat diterima)
2.      Codes and contents,
Codes
Sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi
Contents
Isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan
3.      Gatekeepers
Gatekeeper  pada media massa berfungsi:
Ï        menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak, menaikkan informasi yang penting dan menghapuskan informasi yang tidak memiliki nilai berita.
Tidak ada jabatan gatekeeper khusus pada media massa karena hanya sebagai pelaksana fungsi

4.      Media
Media massa terdiri dari:
1.                   Media cetak
                                surat kabar dan majalah
2.                   Media elektronik
                    radio siaran, televisi dan media online (internet)
5.      Regulators
Berfungsi seperti gatekeeper namun berada di luar institusi media yang menghasilkan berita. Bisa menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi, dan bentuknya lebih seperti sensor.
Di Indonesia, yang termasuk kategori regulator adalah:
a.                   Pemerintah dengan perangkat undang-undangnya – UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dan UU Penyiaran.
b.                   Audiences
c.                   Asosiasi Profesi
d.                  Lembaga sensor film
e.                   Dewan pers yang mengatur media cetak
f.                    Komite Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur media elektronik

6.      Filters
Penginderaan sebagai filter, dipengaruhi oleh tiga kondisi, yaitu:
1.      Cultural (budaya)
       Edward  T. Hall dalam bukunya The Silent Language mengemukakan bahwa budaya mempengaruhi cara manusia menyampaikan dan menerima pesan
2.         Psychological (Tatanan Psikologi)
       Kerangka acuan (frame of reference) seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lain-lain mempengaruhi persepsi audience terhadap pesan media massa.
3.         Physical (Kondisi fisik)
       Berkaitan dengan keadaan kesehatan audience baik secara internal maupun eksternal yang berdampak pada penafsiran terhadap pesan yang diterima dari media massa.


7.      Audiences
Menurut Marshall McLuhan
Audience Ø sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir  oleh media.
Karakteristik Audience Komunikasi Massa:
1.                  Biasanya terdiri atas individu-individu yang memiliki pengalaman yang sama dan terpengaruh oleh hubungan sosial dan interpersonal yang sama.
2.                   Berjumlah besar (Quantity – Charles Wright)
3.                   Heterogen
4.                   Anonim
5.                   Tersebar, baik dalam konteks ruang dan waktu

8.      Feedbacks , terbagi menjadi:
a.                   Internal feedback
            umpan balik yang diterima oleh komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator sendiri.
b.                   External feedback
            umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan, yang bersifat:
1.    Representative feedback
Umpan balik diukur dari sekian persen dari total keseluruhan audience (perwakilan/representatif) dan hasilnya akan dianggap sebagai feedback dari keseluruhan audiences.
2.    Indirect feedback
Umpan balik bersifat tidak langsung dan biasanya melibatkan pihak ketiga
3.    Delayed feedback
Respons komunikasi massa tertunda, karena respon membutuhkan waktu untuk ditransmisikan dari komunikan kepada komunikator.
4.    Cumulative feedback
Respon yang diterima oleh komunikator dikumpulkan dalam satu periode tertentu untuk nantinya dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
5.    Institutionalized feedback
Umpan balik yang datang dari lembaga yang langsung mendatangi komunikannya untuk mengumpulkan pendapat yang hasilnya akan dianalisis oleh lembaga tersebut



Efek komunikasi Massa
Efek komunikasi massa adalah setiap perubahan yang terjadi pada komunikan atau penerima pesan akibat menerima pesan dari suatu sumber. Perubahan ini diketahui dari tanggapan-tanggapan yang diberikan komunikan sebagai umpan balik. Dalam komunikasi massa, ketika komunikator tidak bertatap muka secara langsung dengan komunikannya, umpan balik menjadi sulit diperoleh langsung, ada penundaan respon, pengetahuana masscomunicator terhadap mass audience menjadi kurang. Berikut merupakan beberapa factor yang mempengaruhi efek komunikasi massa oleh Berelson :
1.      Jenis saluran komunikasi yang digunakan dan isi pesan
2.      Jenis persoalan
3.      Jenis publik
4.      Jenis kondisi
5.      Efek komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif

Referensi